Lady Octopus by Nona Soedhowo. +Follow | Dashboard
Lady Octopus
Entries ~~ LadyLo ~~ Friends ~~ Connect



breaking down for breaking dawn
Sabtu, 19 November 2011 | 0 comments
Friday WAS such a free day. Had much fun on Friday with the one and only--Cinday (alias Sindy). Setelah hari Minggu lalu aku gila-gilaan sama dia dan yang lainnya (baca : Miti aka Mita, Belbo aka Bella, Odi, Kak Omen, dan Yuda plus Dimas--kalo mereka bisa ikut diitung), hari Jumat kemaren pun aku dan Cinday kembali mengguncang Samarinda Central Plaza.

Hari Jumat kemaren ada premiere the famous Breaking Dawn di 21 (and, yes, Samarinda MASIH belom punya XXI atau apapun itu). Aku udah napsu banget buat nonton premiere nya dari jauh-jauh hari. Mengingat aku nggak sempet nonton Harry Potter (such a pity, huh?), kayaknya premiere Breaking Dawn merupakan pelampiasan yang cocok banget.

Sayangnya, nggak ada yang segila aku untuk berani nekat ke 21 masih dalam keadaan berseragam. Hari Kamis aku udah ngajakkin Cinday, dan dia bilang dia udah banyak diajakkin yang lain buat nonton itu film.

Ternyata, Cinday yang baru balik ke sekolah abis selesai ngedatengin festival film something ketemu aku Jumat siangnya. Waktu itu aku udah desperate banget karena nggak ada yang mau nemenin aku nonton Breaking Dawn hari itu juga... padahal aku udah bawa semuanya (minus baju ganti).

Jadi, ya udah, terjadi lah percakapan yang somehow berasa sinting di telingaku itu :

Me : "Nday, Breaking Dawn yuk?"
Cinday : "Ayo!"
Me : "Ayo!"
Cinday : "Ayoooo!"
Me : "Sekarang?"
Cinday : "Iya, sekarang."
Me : "Serius? Aku udah bawa duitnya nih."
Cinday : "Iya! Aku juga bawa."

Setelah mencoba ngajakkin yang lain (dan percuma aja, karena tetep nggak ada yang se-nekat kami), maka dimulailah perjalanan nekat berbekal pemikiran semacam apakah-kami-bakal-dilarang-masuk-ke-21-secara-kita-masih-pake-seragam dengan duit seadanya dan angkot warna merah.

Sampe di SCP nya sih masih aman-aman aja. Di pintu masuk kami sempet disuruh ngancingin jaket masing-masing, tapi kami tetep diizinin masuk ke dalem. Dan begitu masuk ke 21 nya... baru deh dramanya terjadi.

The security told us to change our clothes. Bahkan untuk masuk sekedar beli tiketnya pun nggak boleh. Kami sempet berencana buat FREAKING beli t-shirt seadanya di lantai bawah, tapi kami disuruh ganti sampe ke rok-rok kami segala dan nggak mungkin kan kami harus beli bawahan baru juga?

Tadinya kami sempet nyaris ngebatalin planning masing-masing dan berencana buat ngabisin sisa waktu yang ada dengan main Pump di game center, tapi kok rasanya anti-klimaks gitu ya? Bukannya ngerasa down, kami malah semakin tertantang buat bikin itu security K.O.

Akhirnya, kami balik naik angkot ke... rumah Cinday. Buat ganti baju. JRENG!

Sayangnya, semuanya nggak berjalan semudah pikiran kami. Sampe di rumah Cinday, masalahnya nggak langsung selesai. Ukuran badan Cinday sama aku itu... jauh banget. Dia kurus dan baju-bajunya kecil semua, sementara aku semacam curvy dan nggak mungkin muat deh pake koleksi jeans nya dia.

Jadi, setelah dua kali ganti celana dan tiga kali ganti baju... endingnya aku make baju mamanya (koleksi baju mamanya bagus loh, ultra update dan sangat nggak ibu-ibu) dan jeggings nya yang, sejujurnya, sangat menyiksa karena bener-bener ketat banget di aku. Oh iya, dia juga minjemin aku kalungnya yang classy plus tas selempang Versace lucu yang nggak pernah dia pake semenjak KW-an nya beredar luas di pasaran (note dari mamaku : jangan pernah beli semacam Versace, Louis Vuitton, Chanel, atau Gucci kalo nggak mau dikira beli itu barang di pasar malem pinggir jalan)

Finally, kami balik lagi ke SCP dengan angkot merah, pastinya (secara kami berdua sama-sama nggak bisa naik motor, as for me : belom fasih naik motor). Sampe di sana, kami udah deg-degan banget. Kalo sampe kami kehabisan tiket, rencananya kami bakal cursing di depan Om Security yang udah ngeluarin kata-kata manis semacam "tiketnya masih banyak kok" ke kami.

Alhamdulillah, Om Security nggak bohong. Tiket buat jam 14.45 emang masih tersisa minimal seperempatnya lah, dan itu pun kami masih bisa ngedapetin bangku yang pewe banget di row F. Berhubung masih sisa setengah jam, kami memutuskan buat having lunch dulu di KFC (kami bener-bener langsung cabut dari sekolah jam 12.00 dan ga sempet lagi makan siang).

Kami berdua makannya sama-sama lama, makanya kami telat balik ke 21 nya. Sampe sana udah jam 15.00 dan udah nyampe di part Bella and Edward's wedding (hi there, Bella Cullen!).

Ternyata dua teoriku bener :

1. Aku dan Cinday pasti bakal berbagi sebungkus popcorn (yes, I was the one who bought it because Cinday had no plan to buy it and I can't watch any movie with no popcorn there).

2. Breaking Dawn is lovey-dovey couples' forever movie. 80-90% penontonnya pasti bakal ngeboyong pasangan masing-masing.

The movie was fun and exciting. Breaking Dawn satu-satunya sekuel Twilight yang novelnya belom pernah kubaca (aku cuma sempet baca sampe Eclipse), so I was a little bit clueless about the storyline but thank God, Cinday hapal mati sama isi novelnya. Jadi, Cinday dengan berapi-api nyeritain aku detail dari setiap scene versi bukunya, dan aku bisa ngerasain beberapa orang diem-diem melototin kami yang berisik, heboh sendiri, dan bentar-bentar komentar.

But hey, girls just wanna have fun, right? ;)

Abis selesai nonton part 1 yang anti klimaks itu (sekedar bocoran, yang jadi Grown-up Renesmee nggak secantik ekspektasiku, sama parahnya kayak pengganti-cast-Victoria-yang-asli), kami langsung cabut dari 21. Aku udah mulai bingung tentang gimana caranya aku pulang nanti. Untungnya, kami ketemu sama Willi yang kayaknya lagi ngantri buat main Pump, dan dia setuju buat nganterin kami pulang.

Willi tadinya cuma mau nganterin kami ke rumahnya Cinday, tapi mendadak dia berubah pikiran dan mau nganterin aku pulang dulu. Cuma, karena miskomunikasi dan misunderstanding antara kubu aku dan Cinday sama kubu Will, kami jadi harus muterin Tepian sekitar tiga kali cuma untuk sampe dengan selamat di rumahku.

Selama perjalanan itu kami ngegosip banyak hal dan seru banget, sayangnya aku lupa contoh-contoh dari obrolan kami. Padahal, biasanya aku selalu inget sama percakapan-percakapan yang remarkable.

Aaah, intinya hari Jumat itu seru banget! Sampe detik aku nulis postingan ini pun aku masih kena euforia nya Breaking Dawn. Walaupun duitku langsung abis dalam sehabis, tapi bener-bener berasa worth it deh! And yes, I'm breaking down for Breaking Dawn! :D

Love,
LadyLo.

Label: , , , , , ,


Older Post | Newer Post