| 
 |  | 
 
Older Post   | Newer PostI Hate YouDulu aku menyukaimu, begitu menyayangimu Tiada hari yang terlewatkan tanpa memikirkanmu
 Berkomunikasi denganmu adalah suatu keharusan
 atau hari akan terasa kurang lengkap
 
 Namun kini,
 aku membencimu
 
 Mengingat wajahmu membuatku menangis
 Mengingat suaramu membuatku hancur
 Membayangkan gestur tubuhmu
 sama saja dengan meremukkan hatiku
 
 Kenangan-kenangan indah yang dulu kita lalui
 kini menjadi mimpi buruk bagiku
 Siap menerkam jiwaku, memburuku yang lemah
 Dan aku hanya bisa berlari
 berharap tak tergapai oleh semua kenangan itu
 
 Aku benci mengingat senyummu
 Aku benci mengingat derai tawamu yang renyah
 Aku benci mengingat suara beratmu yang terdengar lembut
 Aku benci mengingat bagaimana caramu menggandeng tanganku
 Aku benci mengingat bagaimana caramu melindungiku
 Aku benci mengingat bagaimana caramu berbicara
 Aku benci mengingat tatapan matamu yang mempesona
 Dan aku sangat benci mengingat caramu menatapku
 
 Kini semua hal yang kukagumi darimu
 Kini semua hal yang paling kusuka darimu
 Berubah menjadi suatu kebencian yang tak berujung
 
 Aku benci mengingat caramu mengatakan sayang padaku
 Aku benci mengingat caramu menunjukkan cintamu padaku
 Dan hatiku begitu pedih, mengingat caramu meninggalkanmu
 Mengingat betapa ringannya caramu mengatakan "putus" padaku
 
 Aku masih ingat, hari itu
 Langit cerah dan angin terasa begitu lembut
 Tiada firasat di hatiku tentang ini semua
 
 Siang hari kau memanggilku
 Mengajakku duduk di bangku taman yang telah rapuh
 Masih dengan seragam putih abu-abu yang telah memudar, kita duduk bersama
 
 Awan berarak lembut, dan angin bertiup pelan
 Rerumputan melambai kecil, dan daun-daun berguguran
 Suasana begitu damai dan tenang, menghipnotis hatiku
 Di sisiku, kau menatapku dalam
 Tatapanmu yang lurus padaku seolah mencoba membaca isi hatiku
 Aku membalas tatapanmu dengan pandangan penuh cinta
 Dan entah mengapa, kau malah mengalihkan pandanganmu
 
 Dengan pelan, kau memutus hubungan kita
 Gesturmu begitu santai
 Caramu berbicara begitu tenang
 Aku tak mengerti, apa yang kau pikirkan saat itu
 Dan aku tak mengerti, apa yang ada di hatimu saat aku meneteskan air mata
 
 Kini dengan mudahnya kau berbicara
 Bercerita tentang perasaanmu pada perempuan lain
 Setelah sebulan semuanya berlalu
 Begitu cepatnya kah kau melupakanku?
 Sementara aku masih meratapi kenangan-kenangan kita
 
 Aku benci caramu menatapnya
 Aku benci caramu berbicara dengannya
 Aku benci caramu merangkulnya
 Aku benci caramu menyentuhnya
 Aku benci ketika kamu tersenyum karenanya
 Aku benci ketika kamu tertawa karenanya
 Aku benci ketika kamu berusaha tidak mendahuluinya ketika berjalan bersama
 Aku benci ketika kamu berusaha mengerti dirinya
 Aku benci ketika kamu bercerita padaku tentang betapa hebatnya dia
 Aku benci ketika kamu sadar bahwa aku hanya masa lalumu!
 Aku benci diriku ketika aku mengerti bahwa kamu hanya kenanganku
 
 Dan aku benci ketika aku menangisimu.
 
 
 
 
 this quirky poem is inspirated by my friends and dedicated to my friends
 broken heart is not the end of the world , gals
 and I know , you can get the better guy for you
 with love ,
 LadyLo .
 
 Label: Friends, Just babbling, Poem 
 
the lady  
 Nona Soedhowo. 17. Indonesian. A pudding enthusiast by day, a space wanderer by night. A cynic, and yet can't stop believing in Peter Pan and the Neverland. Currently finding for her own way to The Hodge 301 Cluster - her very own pink cluster.
 
cool people  
 Ale | Cho | Nabila | Ninda |
 Puti | Rania | Ratna | Sindy | Tan
octopuses united  
 
   
   
   designer Templates: Hafni 
Base Code: Caca 
Editor: Nona Soedhowo
Older Post   | Newer PostI Hate YouDulu aku menyukaimu, begitu menyayangimu Tiada hari yang terlewatkan tanpa memikirkanmu
 Berkomunikasi denganmu adalah suatu keharusan
 atau hari akan terasa kurang lengkap
 
 Namun kini,
 aku membencimu
 
 Mengingat wajahmu membuatku menangis
 Mengingat suaramu membuatku hancur
 Membayangkan gestur tubuhmu
 sama saja dengan meremukkan hatiku
 
 Kenangan-kenangan indah yang dulu kita lalui
 kini menjadi mimpi buruk bagiku
 Siap menerkam jiwaku, memburuku yang lemah
 Dan aku hanya bisa berlari
 berharap tak tergapai oleh semua kenangan itu
 
 Aku benci mengingat senyummu
 Aku benci mengingat derai tawamu yang renyah
 Aku benci mengingat suara beratmu yang terdengar lembut
 Aku benci mengingat bagaimana caramu menggandeng tanganku
 Aku benci mengingat bagaimana caramu melindungiku
 Aku benci mengingat bagaimana caramu berbicara
 Aku benci mengingat tatapan matamu yang mempesona
 Dan aku sangat benci mengingat caramu menatapku
 
 Kini semua hal yang kukagumi darimu
 Kini semua hal yang paling kusuka darimu
 Berubah menjadi suatu kebencian yang tak berujung
 
 Aku benci mengingat caramu mengatakan sayang padaku
 Aku benci mengingat caramu menunjukkan cintamu padaku
 Dan hatiku begitu pedih, mengingat caramu meninggalkanmu
 Mengingat betapa ringannya caramu mengatakan "putus" padaku
 
 Aku masih ingat, hari itu
 Langit cerah dan angin terasa begitu lembut
 Tiada firasat di hatiku tentang ini semua
 
 Siang hari kau memanggilku
 Mengajakku duduk di bangku taman yang telah rapuh
 Masih dengan seragam putih abu-abu yang telah memudar, kita duduk bersama
 
 Awan berarak lembut, dan angin bertiup pelan
 Rerumputan melambai kecil, dan daun-daun berguguran
 Suasana begitu damai dan tenang, menghipnotis hatiku
 Di sisiku, kau menatapku dalam
 Tatapanmu yang lurus padaku seolah mencoba membaca isi hatiku
 Aku membalas tatapanmu dengan pandangan penuh cinta
 Dan entah mengapa, kau malah mengalihkan pandanganmu
 
 Dengan pelan, kau memutus hubungan kita
 Gesturmu begitu santai
 Caramu berbicara begitu tenang
 Aku tak mengerti, apa yang kau pikirkan saat itu
 Dan aku tak mengerti, apa yang ada di hatimu saat aku meneteskan air mata
 
 Kini dengan mudahnya kau berbicara
 Bercerita tentang perasaanmu pada perempuan lain
 Setelah sebulan semuanya berlalu
 Begitu cepatnya kah kau melupakanku?
 Sementara aku masih meratapi kenangan-kenangan kita
 
 Aku benci caramu menatapnya
 Aku benci caramu berbicara dengannya
 Aku benci caramu merangkulnya
 Aku benci caramu menyentuhnya
 Aku benci ketika kamu tersenyum karenanya
 Aku benci ketika kamu tertawa karenanya
 Aku benci ketika kamu berusaha tidak mendahuluinya ketika berjalan bersama
 Aku benci ketika kamu berusaha mengerti dirinya
 Aku benci ketika kamu bercerita padaku tentang betapa hebatnya dia
 Aku benci ketika kamu sadar bahwa aku hanya masa lalumu!
 Aku benci diriku ketika aku mengerti bahwa kamu hanya kenanganku
 
 Dan aku benci ketika aku menangisimu.
 
 
 
 
 this quirky poem is inspirated by my friends and dedicated to my friends
 broken heart is not the end of the world , gals
 and I know , you can get the better guy for you
 with love ,
 LadyLo .
 
 Label: Friends, Just babbling, Poem |