dan hujan pun berhenti...
Jumat, 13 April 2012 | 0 comments
I KNOW THAT I'M LATE.
But, guess what? Selama bed rest di rumah beberapa hari belakangan, aku bener-bener terhibur dengan adanya novel "Dan Hujan pun Berhenti..." ini. I've found lots of good reads before, whether it's a novel or a comic. Tapi bukan Forgiven, Unforgettable, atau manga Faster Than A Kiss e-te-ce e-te-ce yang aku tulis resensinya di sini.
But this novel.
"Dan Hujan pun Berhenti..."
Novel ini udah lama banget sih. Pertama kali terbit tahun 2007. Ini juga aku minjem dari temenku. Tapi tetep aja, bahkan walaupun udah basi dan aku satu-satunya orang di dunia ini yang baru KALI INI ngebaca novel ini, aku tetep ga bisa menahan diri untuk nulis tentang ini novel di sini.
Teenlit biasanya identik sama cerita sekumpulan ABG kota metropolitan memperebutkan cinta kapten tim basket sekolah lah, vokalis band lah, dan lain sebagainya - if you know what I mean. Tapi yang ini beda. Dark. Angst. You name it, this book has it. However, ceritanya tetep remaja sekali, dan menarik untuk dibaca bahkan sampai lembar terakhirnya.
Tokoh utamanya cowok. Namanya Leo. Weird, huh? Jarang kan novel, teenlit Indonesia pula, tokoh utamanya cowok. But this is the truth, Dear. And I've fallen in love with this Leo guy. Leo, Leo, Leo. Satu kesamaan yang kami punya: sama-sama nggak percaya sama orang lain. Selain diri sendiri. But that's not the point here.
Leo, bisa dibilang tipikal anak tajir yang cakep, bahkan blasteran, jago matematika, pinter bahasa Inggris juga. Tapi bukan berarti dia semacam karakter cowok perfect di teenlit abal-abal yang gampang kita temuin dimana pun. LEO IS DIFFERENT. He's loveable. Dia adalah karakter remaja jaman sekarang; sosok-sosok muda yang rapuh dengan emosi labil, yet tries so hard to look happy and all. Leo bukan tipe cowok yang hiperaktif dan ramah luar biasa, tapi dia juga bukan contoh cowok sok cool yang unapproachable. Leo is the boss of his world. Yes, dia smart. Dia lucu. Dia licik. Dia menarik. Dia psycho. Dia pemberani. He's a kind of prince charming that every girl would dream of.
Selain itu, Leo, yang selalu berpura-pura di depan semua orang, justru merupakan sosok yang paling real di dunia ini. Bukannya semua orang begitu? Penuh kepalsuan. Penuh kebohongan. Penuh basa-basi. Leo selalu ketawa di depan orang. Padahal, diem-diem dia berulang kali ngebunuh semua orang itu dalam otaknya. Dan dia selalu berhasil untuk menjaga diri tetap tenang, agar semuanya terencana. Such a great guy.
Jadi, si Leo ini adalah anak kedua dari keluarga Miyazao, yang notabene adalah keluarga pebisnis tersohor dan pastinya terkenal. Dan, kalo kata orang, keluarga broken-home. Papa yang violent. Mama yang selingkuh sana-sini. Bahkan walaupun Leo punya dua saudara yang sangat baik dan selalu nge-support dia, hatinya Leo tetep ikut-ikutan broken. Tapi penyebab dan inti cerita novel ini bukan cuma itu.
Semuanya gara-gara Iris.
Iris, satu-satunya temen terbaik yang pernah Leo punya seumur hidup. Tapi justru disaat Leo mulai membuka hatinya, Iris malah harus pergi selamanya karena kecelakaan. Leo sakit hati. Leo depresi. Dan sampai akhir cerita pun, Iris lah yang menjadi benang merah dari segala kejadian yang ada dalam kisah hidup Leo.
Kedengerannya simpel dan plotnya bukan something new, kan? Tapi percaya deh, once you read it, you'll fall in love eventually. Because Leo, and his comrades, were born to be loved.
Membaca kisah hidup Leo berarti harus siap untuk ikut hanyut dalam ceritanya. Bersama Leo, kita ikut menikmati hidup melalui caranya. Kita ikut marah. Tertawa. Menangis. Salut untuk sang penulis, Farida Susanty, yang berhasil membuat para pembacanya bisa mendalami emosi Leo. Dalam satu menit, kita bisa ketawa sampe guling-guling bareng Leo. Menit berikutnya nggak akan ada yang ngerti kenapa kita mewek baca novel bercover hitam ini.
Dan di sisi Leo ada Spiza, seorang perempuan yang berulang kali berusaha bunuh diri. Yup, bunuh diri. Berhubung Leo sendiri incredibly amazing and utterly psycho, tentunya kita nggak bisa menyandangkan dia sama cewek biasa-biasa aja. Ibarat milih calon istri buat putra mahkota, kita harus milih seorang tuan putri yang memiliki kualitas terbaik. Dan Spiza lah orangnya. Nggak kalah psycho, pemberani, maupun menarik. I, myself, love this couple a lot. Kalo dulu ada manusia yang diciptakan dari tulang rusuk Leo, aku yakin pasti Spiza lah orangnya. Because, hell, they make a freaking PERFECT couple! (plus mereka bener-bener lucu, fun, so sweet...)
Inti dari hubungan Leo dan Spiza adalah, keberanian. Berani untuk memulai, berani untuk memahami, berani untuk saling mendukung..... Leo dan Spiza mungkin nggak punya komitmen. Tapi mereka punya ikatan yang tanpa sadar mereka miliki. Dan siapa yang sangka kalo ternyata Spiza ada hubungannya sama Iris?
Novel ini emang angsty dan dark, tapi bukan berarti 100% isinya bikin depresi. Justru banyak jokesnya yang muncul karena tingkah liciknya si Leo, loh. Bukan jokes yang ditimbulkan kebodohannya, tapi. Pokoknya lucu dan menghibur, lah..... bener-bener remaja banget.
Ah, berhubung udah lama nggak bikin resensi, aku jadi bingung harus nulis apa. Silakan dibaca sendiri lah ya, hahahahaha (such a lame excuse). Dan berikut ini beberapa dari sekian banyak my favourite quotes............
"Kamu mau bunuh diri?""Ya, asal nggak hujan."
SPIZAETUS CAERINA?Nama apa itu? Merk Baygon?
"Ya, gue suka Matematika. Tapi, gue nggak suka ngomongin Matematika." Leo terdiam sejenak, lalu bersiul sambil menatapi Sylvia atas bawah, "Kenapa sih lo nggak ngomongin aja soal kapan lo bisa gue pake?"
"Sofa ini hangat sekali. Terima kasih, gue merasa baikan," gumam Leo."Oh ya?""Apa lo membuatnya dari susu cokelat?""Bukan, dari jaket."
.....dan masih banyak yang lainnya. :)
Love,
LadyLo.