mom will never leave me
Minggu, 13 November 2011 | 0 comments
Setelah sekian lama aku nggak ngebuka Facebook-ku akibat hacker yang berulang kali ngehack account-ku, finally hari ini aku sukses login dengan sempurna (setelah ngereset password, tentunya).
Message di inbox numpuk, puk, puk. Dan yang bikin aku kaget, ternyata tahun lalu Mama pernah ngirimin aku lirik lagu "If Tomorrow Never Comes" lewat Facebook waktu Mama lagi di Jakarta, dalam rangka operasi kankernya. Liriknya :
Sometimes late at nightI lie awake and watch her sleepingShe's lost in peaceful dreamsSo I turn out the lights and lay there in the darkAnd the thought crosses my mindIf I never wake up in the morningWould she ever doubt the way I feelAbout her in my heart
If tomorrow never comesWill she know how much I loved herDid I try in every way to show her every dayThat she's my only oneAnd if my time on earth were throughAnd she must face this world without meIs the love I gave her in the pastGonna be enough to lastIf tomorrow never comes
'Cause I've lost loved ones in my lifeWho never knew how much I loved themNow I live with the regretThat my true feelings for them never were revealedSo I made a promise to myselfTo say each day how much she means to meAnd avoid that circumstanceWhere there's no second chance to tell her how I feel
If tomorrow never comesWill she know how much I loved herDid I try in every way to show her every dayThat she's my only oneAnd if my time on earth were throughAnd she must face this world without meIs the love I gave her in the pastGonna be enough to lastIf tomorrow never comes
So tell that someone that you loveJust what you're thinking ofIf tomorrow never comes
Aku nangis. Bener-bener nangis. Mom's still alive even until now--alhamdulillah. Tapi tetep aja... yang namanya dikirimin lirik lagu macam itu sama ibu kandung sendiri... hatiku emang udah mati. Tapi nggak se-mati ITU.
I hate it everytime Mom talks about death. I can't even imagine breathing without her right by my side. Tapi, semakin hari Mama semakin sering memperingatkan aku sama hal itu. Tentang kemungkinan besar kankernya bakal kambuh sekitar 10-20 tahun lagi. Tentang keinginannya biar aku selalu rukun sama Dara. Tentang harapan-harapannya, semua impiannya yang dititipkannya ke aku.....
Aku takut.
Kematian emang nggak ada yang tau. Kemungkinan aku "pergi" lebih dulu emang selalu ada. Tapi tetep aja.... aku selalu takut tiap kali Mama ngomong gitu. Aku nggak mau sendirian. Aku nggak mau ditinggal Mama. Demi apapun juga, aku nggak mau. Egois, emang, tapi rasanya lebih baik aku terbang duluan ketimbang harus ngerasain ditinggal Mama.
Lagian, separuh hatiku udah dibawa Almarhumah Eyang Putri pergi. Kalo Mama sampe ikutan pergi juga... hatiku bener-bener terbang sepenuhnya. Semuanya. Nggak ada yang tersisa barang setitik pun. Sama aja kayak aku mati, kan?
Mati. Hidup tanpa hati = mati.
Aku benci being all emo kayak gini. Tapi, serius deh, ngebayangin berkedip tanpa Mama di dunia ini aja aku ngga berani. Mama... Mama segalanya yang aku punya. Mama itu hidupku dalam bentuk yang bernapas. Semua kehidupanku berputar dalam diri Mama. Kalo sampe Mama nggak ada, maka kehidupanku juga bakal ilang.
"Cuma satu yang Mama minta; hidup rukun sama Dara. Kamu udah ngedapetin semua yang bisa Mama berikan ke kamu, Non. Tapi Dara? Belom tentu waktu dia seumuran kamu sekarang Mama masih ada di dunia ini."
Iya, Ma. Iya... Nona bakal berusaha keras untuk selalu rukun sama Dara. Nona akan berusaha ngejaga Dara lebih dari apapun juga.
"Jangan nangis.... sebenernya kita cuma hidup sendirian loh di dunia ini. Jangan nangis... pokoknya Nona harus tau, kalo Mama selalu sayang sama Nona."
Promise me Mom, that you will never ever leave me.............
Love,
LadyLo.